Sabtu, 09 Februari 2013

Indonesia Kekurangan Uang? Masa Sih?

        Indonesia Kekurangan Uang? Masa Sih? Judul yang agak “ekstrim”, bagaimana tidak? Keadaan negara kita yang penuh dengan masalah, mulai dari korupsi, kolusi, ekonomi, dan kawan-kawannya, ada orang yang yang menulis artikel dengan judul yang sedikit menggoda. Ya, itu sengaja, saya ulangi itu sengaja. Saya juga sadar judul di atas adalah kalimat tanya, tujuannya agar pembaca mau membuka diri untuk melihat Indonesia dari sudut pandang yang berbeda.
        Saya tidak akan membahas tentang masalah negeri kita satu persatu, karena mungkin akan memakan waktu 1001 malam untuk membahasnya, lagipula malu-malu-in. Tapi saya akan membahas mengenai jumlah penduduk dari negara ini, jumlah penduduk Indonesia sekarang sangat banyak, tapi kebanyakan orang melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang kurang baik. Namun, ada sisi positif yang belum kita optimalkan dari jumlah penduduk negara kita ini. Apa sisi positifnya? Berikut penjelasannya.
        Jika saya bertanya kepada anda berapa jumlah penduduk Indonesia hari ini? Gunakan rumus kira-kira. 100juta? 500juta? Baik, kita ambil tengahnya, asumsikan jumlah penduduk Indonesia hari ini adalah 300juta orang. Sekarang, saya bertanya kembali kepada anda, berapa jumlah orang kaya yang ada diantara 300juta penduduk Indonesia? 10ribu? 50ribu? Sedikit memang. Tapi saya akan buat definisi tentang “kaya”, pengertian orang “kaya” disini adalah orang yang mempunyai kelebihan uang Rp1.000,- per hari, saya ulangi hanya Rp1.000,-. Jadi berapa orang kaya di negara kita? Anggap saja ada 150juta orang “kaya”.

"The Power Of We"

         Untuk apa kita menghitung jumlah orang kaya seperti di atas? Ada apa maksud dari jumlah Rp1.000? Saya tidak sembarangan menulis angka tersebut, seribu rupiah mungkin adalah jumlah yang sedikit bagi anda. Tapi ada perubahan besar yang bisa terjadi dengan uang seribu rupiah tersebut. Saya review kembali informasi di atas, ada 150juta orang yang mempunyai kelebihan uang seribu rupiah setiap hari. Nah, bagaimana jika uang seribu rupiah dari 150juta orang tadi kita kumpulkan dalam satu rekening bank. Berapa saldonya? 150.000.000 x 1.000 = Rp150.000.000.000,- disingkat Rp150 Milyar per hari, ini berarti Rp4.500.000.000.000,- disingkat Rp4.5 Triliun per bulan (harus koprol sambil bilang “WOW”).
        Itulah kekuatan “the power of we”, jika kita menyatukan hal-hal kecil yang banyak,secara otomatis akan berubah menjadi hal besar. Jumlah di atas tentu jumlah yang minim, karena saya mengasumsikan hanya seribu rupiah, bayangkan jika setiap orang menyumbang 5.000 rupiah setiap harinya, jumlahnya akan naik 5x lipat. Luar biasa bukan? Jumlah tersebut adalah sumbangan cuma-cuma dari rakyat, yang tentu menjadi income yang cukup besar bagi negara. Dengan jumlah tersebut, kita bisa manfaat untuk sektor pendidikan, investasi, penghijauan, dll. 
        Perhitungan di atas memang luar biasa, tapi kenapa belum bisa diterapkan di negara tercinta kita ini? Hal tersebut terjadi karena konsep “the power of we” ada syarat dan ketentuannya. Berikut penjelasannya :

Syaran dan Ketentuan :

Pemerintahan harus bersih dari segala macam bentuk korupsi, kolusi dan keluarga besar KKN.
Ada rasa saling empati terhadap orang lain.
Ada lembaga yang dapat dipercaya untuk mengawasi aliran dananya.
Ada tranparansi dari pengelolaan dana yang sudah terkumpul.
Ada rasa saling percaya antara rakyat dan pemerintah.
Jangan lupa! Dimulai dengan “Basmallah”

Semoga Bermanfaat,
Oleh : Syn Adhitya
Selengkapnya...