Rabu, 14 Desember 2011

Perjalan Hidup Seorang Anak dan Ibunya

SynTechnology-Waktu kamu berumur 1 tahun ,
dia menyuapi dan memandikanmu ....
sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun ,
dia mengajarimu bagaimana cara berjalan .
sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun,
dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ..
sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun,
dia memberimu pensil warna ...
sebagai balasannya .. kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun,
dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah..
sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun,
dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai
balasannya ... kamu berteriak 'NGGAK MAU ..!'

Waktu berumur 7 tahun,
dia membelikanmu bola ...
sebagai balasannya .kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun,
dia memberimu es krim ...
sebagai balasannya.. .kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun ,
dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu …
sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar

Waktu kamu berumur 10 tahun,
dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ... kamu melompat
keluar mobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun,
dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ..
sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun,
dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ...
sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktu kamu berumur 13 tahun,
dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ...
sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun,
dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ..
sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.

Waktu kamu berumur 15 tahun,
pulang kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun,
dia mengajari kamu mengemudi mobil ...
sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa
mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun,
dia sedang menunggu telpon yang penting ..
sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman,

Waktu kamu berumur 18 tahun,
dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA..
sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun,
dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama ...
sebagai balasannya ... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.

Waktu kamu berumur 20 tahun,
dia bertanya 'Darimana saja seharian ini?'..
sebagai balasannya ... kamu menjawab 'Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang.'

Waktu kamu berumur 21 tahun,
dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ...
sebagai balasannya ... kamu bilang 'Aku nggak mau
seperti kamu.'

Waktu kamu berumur 22 tahun,
dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ..
sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun,
dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ...
sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun,
dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya .. kamu mengeluh 'Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu.'

Waktu kamu berumur 25 tahun,
dia membantumu membiayai pernikahanmu hingga puluhan juta ..
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Waktu kamu berumur 30 tahun,
dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ...
sebagai balasannya ... kamu katakan 'Sekarang jamannya sudah beda.'

Waktu kamu berumur 40 tahun ,
dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ..
sebagai balasannya kamu jawab 'Aku sibuk sekali, nggak ada waktu.'

Waktu kamu berumur 50 tahun,
dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ...
sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

Dan hingga SUATU HARI,
dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ..
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .. BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU
Selengkapnya...

Minggu, 11 Desember 2011

Renungan Untuk Para Pemuda dari Kisah Seorang Pak Tua

SynTechnology-Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang yang kesepian dalam hidupnya.

Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.

Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa menceritakan kisah hidupnya.

Si opa memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang. Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus.

Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negeri dengan iaya yang tidak pernah saya batasi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukan nya.

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung.
Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.

Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita idalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau
plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan?
Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengana kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.

Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat - sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.

Sejak itu sahabat saya selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita.
Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian ?
Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini.
Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.


29/12/2010 Selengkapnya...

Sabtu, 26 November 2011

Kebahagiaan adalah Sekarang

SynTechnology-Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan permen-permen tersebut.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat 'sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa 'nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa 'nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran; memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.

Berbahagia dan Bersyukurlah
Selengkapnya...

Mawar Untuk Ibu

SynTechnology-Seorang pria beret di took bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km dari tempatnya berada. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri did trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis itu, “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya Cuma punya ang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”

Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau.” Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.

Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, “Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?”

Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditujukan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, lalu gadis kecil itu mletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.

Melihat hal ini, hati pria itu menjadi tersentuh, menangis dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.

(Diadaptasi dari: Rose for Mama – C.W. McCall)
Selengkapnya...

Tujuh Keajaiban Dunia

SynTechnology-Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari “Tujuh Keajaiban Dunia.” Pada awal pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan “Tujuh Keajaiban Dunia” saat ini. Walaupun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi :

1. Piramida
2. Taj Mahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulakan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertaanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab,
“Ya, sedikit. Saya tidak bias memilih karena sangat banyaknya.”
Sang guru berkata, “Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bias membantu memilihya.

Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, “Saya pikir, “Tujuh Keajaiban Dunia” adalah :

1. Bisa Melihat
2. Bisa Mendengar
3. Bisa Menyentuh
4. Bisa Menyayangi

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan,
5. Bisa Merasakan
6. Bisa Tertawa
7. Dan, Bisa Mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutkan “keajaiban:”. Sementara kita lihat lagi semua yang telah Allah SWT keruniakan untuk kita, kita menyebutkan sebagai “biasa”. Semoga anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan kita.

Selengkapnya...

Selasa, 15 November 2011

Belajar dari 99% Kegalalan Bukan dari 1% Kesuksesan

SynMotivation-Dalam kisah ini kita akan belajar bagaimana cara belajar dari orang-orang yang kesuksesannya telah mendahului kita. Yuda anak yang mempunyai IQ diatas rata-rata bahkan bisa dibilang jenius, dari SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi ia selalu mendapat peringkat 3 besar. Alasannya karena ia selalu belajar dari pengalaman orang lain yang lebih tua darinya, ia melihat kelebihan-kelebihan dari orang-orang yang mendapat nilai bagus dan mempraktekkan caranya dalam cara belajarnya.

Suatu ketika ia menghadiri seminar yang pengisi acaranya adalah CEO dan Petinggi Perusahaan yang sangat sukses dibidangnya masing-masing, ia sangat bersemangat dalam mendengarkan kisah-kisah sukses mereka. Sejak saat itu, Yuda memulai suatu kesepakatan dengan dirinya, “Aku akan sukses seperti mereka”. Mulai keesokan ia memulai usaha secara mandiri yang menjual berbagi alat elektronik, dalam menjalankan usahanya Yuda selalu belajar dari perusahaan yang waktu itu menghadiri seminar tersebut, karena menurutnya untuk sekses seperti mereka ia harus mampu meniru semua hal-hal positif yang telah mensukseskan mereka.
Tapi tentu itu tak semudah teori saat belajar di sekolah, atau seperti sekedar mendapatkan nilai bagus saat sekaolah. Sangat diluar dugaan, ia selalu gagal, usahanya tak berkembang padahal ia selalu mencari dan mempraktekkan kelebihan-kelebihan dari perusahaan yang telah sukses. Ia berfikir, kenapa mereka bisa memajukan perusahaan yang besar, sedangkan ia tak bisa mengurus usahanya sendiri yang relatif kecil, “Apa yang salah??” ia terus bertanya-tanya.
Ia membeli dan membaca kisah-kisah sukses dan berusaha sekuat tenaga dan fikiran untuk maju dan menjadi sukses seperti orang-orang yang kisahnya ia kagumi. Tapi tetap saja hidup tak sekedar “Teori” lebih mudah memahami dari pada mempraktekkannya.

Sampai suatu hari ia mendengar akan diadakan seminar yang pembicaranya adalah orang yang sangat ia kagumi, pemilik dari perusahaan besar di bidang teknologi, mengusai pasar dunia, dan mampu berkembang dengan inovasi-inovasi mereka. Yuda tak berfikir panjang, ia ikut serta dalam seminar tersebut, seperti seminar pada umumnya yang menceritakan bagaimana membangun usaha dan lain sebagainya. Yuda merasa belum menemukan jawabannya, sampai sesion tanya jawab ia terus mendengarkan, kebanyakan pertanyaan berinti sama, Bagaiman anda sukses?? Bagaimana cara anda mengelola perusahaan yang besar? Apa kelebihan perusahaan anda?? Dsb.
Yuda mulai kesal karena belum menemukan jawaban yang ia cari, akhirnya ia angkat tangan dan mengajukan pertanyaan, “Perkenalkan nama saya Yuda, saya mempunyai usaha dibidang elektronik yang relatif masih kecil, yang ingin saya tanyakann, mengapa usaha saya sulit berkembang padahal saya sudah mempraktekkan semua saran yang saya dengar dari orang-orang besar yag sukses, saya telah membeli puluhan buku tentang kisah-kisah sukses, namun tak berhasil juga!!! Apa yang salah???” Ia bertanya dengan semangat karena memang selama bertahun-tahun menjalankan usahanya ia tak tahu hal apa yang menyebabkan usahanya sulit berkembang.

Sang pembicara tersenyum, suasana di dalam ruangan menjadi sunyi seakan-akan menunggu jawaban dari pembicara tersebut. Lalu pembica itu pun menjawab sambil tersenyum, “Kebanyakan dari manusia bertanya tentang 1% kesuksesan ku, berharap bisa belajar dari 1% tersebut, tapi kesalahan terbesar mereka adalah mereka tak bertanya tentang 99% kegagalan saya sebelumnya. Manusia lebih condong melihat kepada hal-hal yang “manis” tapi tak melihat bahkan tak mau melihat hal-hal yang “pahit” padahal dari hal yang “pahit” kita akan lebih banyak belajar. Biar aku beritahu hal penting untuk kalian semua, untuk menjadi sukses bukan hanya kalian pintar, punya uang banyak, atau mempraktekkan kelebihan yang kalian lihat dari kesuksesan orang lain. Tapi kalian juga harus siap 100x jatuh dan 101x bangkit, siap menangis, siap untuk berenang dalam lautan kesulitan hidup.” Semua peserta seminar mendengarkan dengan serius termasuk dengan Yuda, lalu pembicara tersebut melanjutkan, “aku ingat sebuah kalimat yang masih kupengang teguh sampai hari ini.” “Apa itu??” Yuda bertanya, “Success is not key to happiness, but happiness is key to success, if you happy in anything you are doing, InsyaAllah you will success.”

“Success is not key to happiness, but happiness is key to success, if you happy in anything you are doing, InsyaAllah you will success.”

Adhitya Yoga Yudanto
13 Nov. 11 (07.10 WIB)

Selengkapnya...

Rabu, 09 November 2011

Jendela Rumah Sakit

SynMotivation-Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat disebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.
Sedangkan pria yang satu lagi harus berbaring lurus di atas punggungnya

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

“Diluar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kta yang mempesona. Suatu senja yang indah.”

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang satunya berbaring memejamkankan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, dan percaya dirinya bertambah.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya keruang jenazah. Kemudian pria yang satu lagi meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap kesebuah TEMBOK KOSONG!!!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tak bisa melihat tembok sekalipun.

“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu.

Renungan

Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dalam berpikir, dan bertindak.

Kita percaya dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahgiaan kepda orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.

Selengkapnya...

Cangkir yang Cantik

SynMotivation-Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah took souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek pada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat.” Ujar si kakek. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang di maksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikegumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stop ! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras . Stop! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih berkata “belum !”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum, setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata ”belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku, setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkanku di dekat kaca. Aku melihat diriku, aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesaktian dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Renungan


Seperti inilah Allah SWT membentuk kita. Pada saat Allah membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan Kemuliaan-Nya.

“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai percobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh serta tak kekurangan suatu apapun,”

Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk anda.

(Submitted by Satriyo Hari @xxx.co.id)
Selengkapnya...

Selasa, 08 November 2011

Garam dan Telaga

SynMotivation-Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, daanglah seorang anak muda yang sedang di rundung banyak masalah. Anak muda itu memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan. “Coba, minum ini, dan katakana bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.

“Asin. Asin sekali”, jawab anak mda itu, sambil meludah kesamping.

Pak tua itu sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak sang anak muda, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, kedalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat anak muda itu selesai meminum air itu, Pak tua barkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar”, sahut anak muda itu. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, Tanya Pak tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak Pak tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda itu. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, denarlah. Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa asin itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.”

“Tapi kepahitan yang kita rasakan, akan dangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu meradakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bias kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk manampung setiap kepahitan itu.”

Pak tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar pada hari itu. Dan Pak tua kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering dating padanya membawa kersahan jiwa.


Selengkapnya...

Selasa, 18 Oktober 2011

Berfikir Positif

SynTechnology- Wa ‘aynur ridho an kulli aybin kaliilatun
Kamaa anna aynas sukhti tubdil masawiya.

Jika kita melihat sesuatu dengan positif,
maka semuanya akan terlihat baik.
Sebaliknya jika kita melihat sesuatu dengan negatif,
maka semua yang tampak adalah kejelekan.
Darimanakah kekuatan positif dan negatif seseorang berasal ?
tidak lain dan tidak bukan kekuatan itu berasal dari pikiran.

Pikiranlah yang membuat perintah kepada seluruh organ tubuh untuk melakukan sesuatu, pikiranlah yang mempengaruhi perasaan dan kekuatan manusia untuk takut atau berani dalam mengambil keputusan.
Kunci utama dari kesuksesan manusia adalah cara dia mengelola pikirannya.
Orang yang belajar bersepeda, ketika ia berpikir tidak bisa naik sepeda,
selamanya ia tidak akan pernah bisa naik sepeda.
Ketika ia berpikir takut jatuh, ia pun akan dihantui oleh pikiran tentang jatuh
yang menyebabkannya takut belajar, sebaliknya orang yang memberanikan diri
bersepeda dan mengambil resiko untuk jatuh, timbul keberanian yang besar
yang pada akhirnya akan mempengaruhi tubuhnya sehingga ia dapat
bersepeda dengan baik.
Keberanian yang bermula dari cara kita mengelola pikiran inilah yang membantu
seseorang belajar melakukan sesuatu secara baik.
Tanpa pengelolaan pikiran dengan benar, seseorang tidak akan pernah berani
memulai sesuatu.
Kekuatan positif bermula dari bagaimana mengelola pikiran.
Tidak bisa dipungkiri hidup ini memang mengenai cara pandang tentang bagaimana
respons kita dalam menghadapi berbagai pesoalan.
Cara pandang kita terhadap berbagai persoalan hidup ini akan menentukan sikap
dan perasaan yang kita bangun berikutnya.
Berbicara mengenai cara pandang, orang bisa melihat berbagai peristiwa dari banyak sisi.
Secara umum cara pandang ini bisa terbagi dua bagian besar, yaitu cara pandang
dari sisi positif dan negatif.
Dua sisi ini bertentangan satu sama lain dan menentukan cara kita merespons sesuatu.
Cara pandang dari sisi positif adalah bagaimana seseorang memandang sesuatu secara positif.
Pada implementasinya sehari-hari cara pandang positif ini tercermin dalam berbagai
tindak-tanduk dan sikap dalam menjalani hidup, diantaranya adalah ;

Pertama, terhadap semua peristiwa ataupun lingkungan disekitar kita,
cobalah untuk selalu memandang dari sisi baiknya.
Terhadap apapun yang terjadi, selalu mencari sudut pandang yang baik sehingga apapun
yang terpikir juga menjadi baik.
Hal itu akan membantu memahami berbagai persoalan secara lebih jernih,
karena sebaliknya jika kita mengedepankan sisi buruk dari sebuah peristiwa,
orang atau lingkungan, maka cara pandang yang buruk tersebut akan menutupi
semua kebaikan dan kebenaran dari sebuah peristiwa yang ada.
Pandanglah dari sudut positif, segala sesuatu itu mempunyai sisi baiknya.
Melihat tetangga kita misalnya, pasti mempunyai sisi positif dan negatif,
sisi negatif mungkin mudah ditemukan tetapi jika kita ingin hidup bertetangga secara baik,
kita mesti melihat dari sisi positif yang dimilikinya.

Kedua, cara pandang positif juga berusaha memahamkan terhadap diri sendiri
bahwa semua peristiwa selalu mempunyai manfaat dan hikmah.
Tidak ada sesuatu yang terjadi didunia ini tanpa adanya campur tangan Allah SWT
untuk memberikan hikmah dan pelajaran bagi hamba-hamba-Nya didunia ini.
Berbagai peristiwa didunia ini..baik yang dipandang positif atau negatif,
menguntungkan atau merugikan, mempunyai manfaat baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Mungkin peristiwa tersebut merugikan dan menyakitkan dalam jangka pendek,
tetapi dalam jangka panjang bisa jadi akan menguntungkan dan mendatangkan kebaikan.
Dengan demikian terhadap berbagai peristiwa yang terjadi seseorang tidak akan
serta merta memberikan respons negative, tetapi selalu mendahulukan respons positif.
Jika kita terkena musibah musalnya, cara paling mudah untuk memahami peristiwa
tersebut adalah dengan melihat makna dan pelajaran yang bisa diambil darinya.
Dengan demikian kita menyadari dengan benar bahwa dibalik semua peristiwa
yang terjadi, yang terburuk sekalipun ada pelajaran bagi kita untuk menjadi
lebih baik dimasa mendatang.

Ketiga, cara pandang positif memahakmkan diri sendiri bahwa setiap orang
dan segala sesuatu didunia ini diciptakan berbeda antara satu dengan yang lain.
Karena itu setiap orang mempunyai jalan sendiri-sendiri dengan rezeki dan nasib
yang berbeda.
Jika ada teman atau tetangga kita mendapatkan rezeki yang lebih,
Kita harus menyadari bahwa setiap orang telah diatur rezeki dan kehidupannya
sehingga tidak menimbulkan dengki dan iri hati terhadap mereka, apalagi berburuk sangka.
Semua orang didunia ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, tidak ada manusia
didunia ini yang tidak mempunyai kekurangan.
Justru dengan adanya kekurangan itulah manusia dituntut untuk mengerti keterbatasan
yang dimilikinya agar ia bisa membawa diri dan melakukan perbaikan terus menerus.
Perlu diingat juga bahwa setiap orang diciptakan didunia ini dengan keunikan
dan kelebihan tertentu yang bisa digunakan secara maksimal untuk mengembangkan
kehidupannya.
Tugas manusia didunia ini adalah memaksimalkan keunikan dan kelebihan yang dimilikinya
sehingga mampu menghasilkan karya dan hasil yang baik.
Dengan demikian ia akan lebih banyak berkonsentrasi dalam memanfaatkan
kelebihan yang dimilikinya.
Karena setiap orang mempunyai kelemahan, kita tidak perlu cemas, khawatir,
dan menjadikan kekurangan tersebut sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu.
Kelemahan bukanlah alasan bagi seseorang untuk berhenti berkarya, karena bahkan
disamping kekurangan yang dimiliki seseorang selalu memiliki kelebihan
yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Karena itulah tidak perlu berkecil hati dengan kekurangan kita; kekuatan, tekad,
Dan kemauan yang keras akan mampu mengalahkan berbagai keterbatasan yang dimiliki
untuk bisa menghasilkan kerja dan karya yang lebih baik.
Tidak ada manusia yang sempurna, kekurangan adalah anugerah Tuhan agar kita mencari
sisi terbaik dari kita yang lain.
Tanpa menyadari adanya kekurangan, kita cenderung akan berpuas diri
dan tidak mau memperbaiki diri.
Kekurangan mengajarkan orang untuk mencari kelebihan-kelebihan yang mampu
membuatnya tetap mempunyai nilai tambah.
Orang yang mempunyai kekurangan di satu sisi, diberikan kelebihan di sisi lain,
Tuhan menciptakan keseimbangan dalam hidup.
Tugas manusia mencari keseimbangan itu dalam dirinya, sehingga ia menemukan
apa yang ia cari.
Tidak ada satu pun didunia ini yang tercipta sia-sia, semua ada manfaatnya.
Tidak ada satu pun jua yang perlu disesali keberadaannya didunia ini.
Semua yang ada tercipta dengan segala perhitungan Tuhan yang matang.
Jika ada yang terasa janggal, manusia mungkin belum tahu rahasia dibalik kejanggalan tsb.

Keempat, orang perlu meyakini bahwa tidak ada kesulitan yang tidak mempunyai
jalan keluar,…jalan keluar selalu ada, tinggal bagaimana manusia mencarinya.
Tidak ada permasalahan didunia ini yang diciptakan berakhir buntu,
kecuali orang tersebut tidak mau berusaha memecahkan dan mencari jalan keluar
dari masalah yang ada.
Setiap orang di dunia ini selalu mempunyai permasalahan,
disitulah manusia diuji dengan sesungguhnya bagaimana mereka mengelola
permasalahan tersebut.
Jika manusia mampu mengatasi berbagai persoalan dan permasalahan hidupnya,
kemampuan dan keterampilan hidupnya akan terus meningkat.
Setiap persoalan adalah ujian, manusia akan ditingkatkan derajatnya
jika mampu menghadapi uijian tersebut.
Berpikir positif akan membuat permasalahan hidup tidak menjadi beban yang berat.
Berpikir positif akan membuat orang mampu mengurai satu persatu masalah tersebut,
sehingga beban-beban yang ada bisa diselesaikan.
Tidak ada cara lain untuk meningkatkan kualitas hidup manusia kecuali memulainya
Dengan berpikir positif.
Lari dari kenyataan adalah cara paling mudah yang biasanya dilakukan seseorang
jika ia mendapatkan satu masalah atau persoalan yang sulit dihadapi.
Namun lari dari kenyataan tidak pernah menyelesaikan masalah,
bahkan lebih sering menambah persoalan baru yang sebelumnya tidak terjadi.
Seorang pemuda yang mempunyai masalah karena kehidupan keluarganya berantakan,
Misalnya jika ia lari dari masalah tersebut dengan menggunakan narkotika
dan obat-obatan terlarang, alih-alih memecahkan masalah, hal tersebut justru
membawa permasalahan baru, mulai dari kecanduan hingga kemungkinan masuk penjara
karena ditangkap pihak berwajib.
Seseorang yang mendapat masalah karena kesulitan ekonomi misalnya,
jika ia melarikan diri dari masalah dengan bertindak nekat melakukan bunuh diri,
persoalannya memang selesai, tetapi harus mengorbankan kehidupannya didunia ini,
dan membawa masalah baru bagi orang yang ditinggalkannya.
Jangan berpikir sempit, karena setiap masalah mempunyai jalan keluar.
Kita sering diingatkan pada pepatah; “Dunia tidak selebar daun kelor.”
Dunia mempunyai berbagai kemungkinan yang sangat luas, tinggal bagaimana kita
berpikir sedikit lebih kreatif agar mampu mencari jalan keluar dari setiap masalah yang ada.

BILADULLOOHI WAASI”ATUN FADHOO-A
WA RIZQULLOOHI FID DUN-YA FAASIH.
Bumi Allah SWT di dunia ini sangat luas,
Dan rezeki Allah di dunia ini juga sangat luas.

Hadapi setiap permasalahan dengan kepala dingin, cari berbagai cara untuk menghadapi
permasaahan tersebut.
Yakinlah bahwa jalan keluar dari setiap permasalahan pasti ada, jika kita berusaha
dengan sekuat tenaga.
Bumi ini sangat luas, pikiran yang sempit dan dangkal hanya akan membuat kesengsaraan
didunia ini, karena menghalangi kita untuk berpikir lebih jernih.
Betapapun beratnya persoalan yang kita hadapi, pikiran yang jernih akan memberikan
waktu bagi kita untuk menyelesaikannya dengan baik.
Tetapi sekali kita kehilangan akal dan pikiran sehat kita, beban kecilpun bisa menjadi
besar dan memberatkan kehidupan kita.
Yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan “menguji” seseorang kedalam satu masalah
tanpa menunjukkan jalan keluar.
Jalan keluarnya ada dalam diri sendiri, dengan berbagai usaha dan kerja keras
untuk mencari penyelesaian dari permasalahan yang kita hadapi.
Dengan keyakinan tersebut, apapun permasalahan yang kita hadapi tidak akan
menjerumuskan kita untuk kehilangan akal dan berpikiran pendek untuk menyelesaikan
permasalahan melalui jalan pintas yang justru akan menambah permasalahan lain.

Sumber : http://alifsufi.com/artikel/tazkiah/selalu-berpikir-positif.html
Selengkapnya...

Sabtu, 24 September 2011

Biasakan Untuk Tidak Menunda

SynTechnology-‘Masih ngantuk..tambah 10 menit lagi ah tidurnya..’ atau ‘ah, kan masih ada 5 hari lagi untuk mengumpulkan tugas, buat apa dikerjain buru-buru.’
Pernah mengalami situasi di atas? Situasi di atas menggambarkan kebiasaan menunda pekerjaan yang biasa dilakukan sehari-hari. Sewaktu menunda, ada perasaan enak karena bisa menambah waktu untuk melakukan hal yang kita senangi dan tidak melakukan hal yang harus kita lakukan.

Kebiasaan menunda memerlukan 3 syarat : tidak produktif, bukan kebutuhan dan ada waktu yang tertunda. Dengan menunda berarti kita meletakkan hal-hal yang kurang menjadi prioritas, sedangkan hal-hal yang menjadi prioritas utama dikesampingkan.

Namun, apakah teman-teman sadar efek dari kebiasaan menunda ini? Hilang waktu, hilang kesempatan adalah akibat yang paling sering dialami. Semakin mendekati deadline, semakin stress pula. Nah , bagaimana caranya supaya kita tidak menjadi procrastinator (orang yang suka menunda)? Simak beberapa tips berikut ini :

1. Buatlah tekad/komitmen untuk melaksanakan tugas. Tulis dalam selembar kertas, dan tempelkan di tempat yang mudah dilihat misalnya ‘Tugas Penulisan Media PR harus selesai pada tanggal 1 Juni 2011’. Tekad saja tidak cukup, buatlah dalam beberapa langkah hal-hal yang harus dilakukan contohnya tanggal 20-21 Mei 2011 mengumpulkan referensi, tanggal 23-24 Mei mulai menulis dst. Untuk mempermudah penjadwalan, gunakan agenda.
2. Jika anda memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengerjakan tugas, mulailah lebih awal. Siapkan juga waktu cadangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya flashdisk hilang, komputer terkena virus, dll. Setelah selesai mengerjakan, biasakan untuk memeriksa kembali pekerjaan yang sudah dibuat.
3. Buatlah daftar pekerjaan yang harus dilakukan misalnya pekerjaan yang harus dilakukan secara bulanan, mingguan dan harian. Mulailah mengerjakan tugas dari prioritas terpenting hingga yang kurang penting. Setiap selesai mengerjakan tugas, berikan tanda check (ü) untuk menandakan bahwa pekerjaan tersebut sudah selesai.
4. Setelah selesai dengan semua tugas –tentunya sesuai dengan deadline dan kualitas yang memuaskan—berikan reward atas keberhasilan kita menyelesaikan tugas. Memanjakan diri ke salon , berlibur atau melakukan kegiatan yang kita sukai adalah contoh pemberian reward bagi diri sendiri.

Setelah membaca tips-tips di atas, apakah teman-teman masih ingin menunda tugas/pekerjaan?

“You may delay, but time will not” –Benjamin Franklin

Prepared by Sandra Sutanto, Psychology Tips, June 2011
source : http://www.umn.ac.id/category.php?id=502
Selengkapnya...

Selasa, 02 Agustus 2011

Cinta dan Waktu

SynTechnology-Alkisah did suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak, ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Merela hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, dating badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepar-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri did tepi mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air maikin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lam Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu, “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu did perahuku ini.”

Lalu kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong Aku!”, teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai kepinggang dan Cinta semakin panic. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta. “Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” Sahut Kecantikan.

Cintasedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu.” Kata Cinta. “Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa. Ia merasakan ait makin naik dan aka menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, ”Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh ke arah seuara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang itu itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui seipa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segerra menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. ”Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang itu. ”Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran. ”Sebab,” kata orang itu, ”hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu...”

Submitted by Steven Widya @yahoo.co.uk
KeeBook

Selengkapnya...

Jumat, 29 Juli 2011

Tahukah Kita?

SynTechnology-Pernahkah kita merenungi semua yang kita miliki? Harta, alam, atau tidak usah jauh-jauh renungilah bagian-bagian dari tubuh kita. Bukankah Allah SWT tidak sembarangan menciptakan segala sesuatu melainkan dengan aturan dan ukuran yang sangat tepat. Dan dalam karya-Nya terselip multi hikmah yang bisa kita ambil manfaat apabila kita mau berfikir. Sahabatku, mari kita merenung sejenak tentang karunia yang Allah SWT berikan kepada kita.

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang.
Tapi pandanglah ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi.
Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita.
Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.
Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan.
Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.
Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam.
Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.


Selengkapnya...

Kamis, 28 Juli 2011

Paku

SynTechnology-Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memaku sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. ”Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku. Tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya”. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini, di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada, dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik.

Sumber : KeeBook (www.keeboo.com)
Selengkapnya...

Kamis, 26 Mei 2011

Cara Membesarkan Orang Besar

SynTechnology-Pada sebuah wawancara stasiun TV swasta kepada seorang pengusaha sukses yang bernama Yuda, pembawa acara menanyakan banyak hal kepada narasumber sampai pada pertanyaan, “Apa yang membuat anda sukses?”, sang pengusaha menjawab, “Ceritanya panjang, jika masih ada durasi 30 menit saya mau menceritakannya.”, “Silahkan”, sahut pembawa acara.

Ceritanya dimulai sejak saya umur 5 tahun, sebelum mengenal bangku sekolah ayah saya sudah cerita itu saya mulai berimajinasi. Tapi waktu itu saya belum mengerti arti hidup, jadi saya hanya berimajinasi tentang masa depan, lalu melupakan begitu saja.

Hingga saya berumur 10 tahun, saya ditanya tentang cita-cita, “Yud, cita-cita kamu apa?”, mendengar pertanyaan itu aku bingung untuk menjawabnya, maklum anak seumuran saya waktu itu hanya mengenal yang namanya bermain. Ayah sepertinya bisa menebak respon saya, ia berkata,”Bingung ya...? tenang ayah cuma nanya aja kok, minggu besok ikut ayah jalan-jalan ya...”,”Iya,kemana yah?”Sahut ku dengan gembira, ia menjawab, “Sudah....ikut saja”.

Lalu pada hari minggunya ayah mengajak saya ke Sea World, saat disana ayah menceritakan banyak hal tentang dunia laut, sampai saya berfikir bahwa ayah adalah ahlinya. Ia bercerita tentang ikan, makhluk-makhluk di laut, dll. Saya begitu senang dan kagum waktu itu, lalu sebelum kami pulang ayah berkata,”Minggu besok ikut ayah jalan-jalan lagi ya...”,saya menjawab,”Asik...jalan-jalan lagi”

Pada minggu kedua ia membawa saya ke suatu pertandingan bandminton, ia juga menceritakan banyak hal tentang badminton, saya pun sampai berfikir ia adalah ahlinya. Hal yang sama ia lakukan sebelum kami pulang, ia mengajak saya untuk menemaninya jalan-jalan pada minggu selanjutnya, saya pun menyetujuinya.

Minggu ke-3 ia mengajak saya menonton pertandingan sepak bola, minggu ke-4 ia mengajak saya ke museum botani dan zoologi, minggu ke-5 ia membawa saya ke planetarium,minggu ke-6 ke PUSPITEK dan akhirnya pada minggu ke-7 ia membawa saya ke puncak untuk menikmati keindahan alam. Jalan-jalan tadi bukan tanpa maksud, sehari setelah jalan-jalan terakhir ia berkata kepada saya,”Putuskan cita-cita yang kamu suka, dan raih dengan sungguh-sungguh, nanti ayah akan tanya pada kamu, dan ayah tidak mau melihat kamu seperti orang bingung saat ayah tanya”, ia mengatakan itu sambil mengusap kepala dan tersenyum pada saya.

Tapi semenjak itu ia tak pernah bertanya tentang cita-cita kepada saya, hingga saya berulang tahun di umur 17 tahun, ia berbicara 4 mata dengan ku, ia terihat lebih serius pada waktu itu, ia berkata, “Sekarang kamu sudah besar, sudah bisa membedakan yang baik dan yang buruk, kamu harus bisa menjadi pemimpin karena kamu adalah laki-laki, memberilah untuk orang lain, tak usah itung-itungan, cukup beri dan lupakan, kamu juga harus punya cita-cita dan tujuan hidup, waktu itu ayah pernah bilang ayah akan bertanya tentang cita-cita pada kamu, apa cita-cita mu?”, aku sedikit terkejut mendengarnya lalu aku tersenyum dan berkata,”Aku ingin menjadi ahli dibidang teknologi, ingin terkenal, dan menjadi orang berpengaruh di dunia, sehingga aku bisa berbagi dan menceritakan tentang arti hidup dan tentang mu....... ayah”, ayah sepertinya agak terkejut lalu ia melanjutkan,”Bagus, kejarlah impianmu itu, ayah bangga mempunyai anak seperti mu, ini baru anak ayah” ia berkata sambil mengelus kepala saya sama seperti waktu saya kecil.

Dan hari ini, saya berhasil berkat motivasi dari ayah yang ia berikan sejak saya kecil, jika kalian bertanya bagaimana menjadi pegusaha sukses tanya saja pada saya, tapi jika kalian mau tahu bagaimana membesarkan pengusaha sukses, tanya saja ayah saya. Terima kasih....AYAH.....
Selengkapnya...

Senin, 16 Mei 2011

Kebaikan Tak Akan Sia-Sia

SynTechnology-Di suatu desa tinggal seorang kakek bersama cucunya yang masih berumur 5 tahun, suatu ketika sang kakek duduk di kursi yang ada di teras rumah, lalu datang cucunya dengan berlari dan ia berhenti sejenak lalu berkata, “kakek tadi aku mendengar seseorang berkata bahwa kebaikan yang kecil tak akan ada pengaruhnya, apa itu benar kek?”, sang kakek hanya tersenyum, ia bangkit dan mengambil sebuah ember dan keranjang yang berlubang lalu mengambil batu dari tanah yang kotor, batu itu diletakan di dalam keranjang sambil berkata kepada cucunya, “Isi ember ini dengan air yang ada di sungai di depan sana dengan keranjang ini”.

Dengan semangat sang cucu mulai mengambil air danau dengan keranjang tersebut, ia mengambil air dengan keranjang yang ada batunya lalu membawanya menuju ember yang ada di dekat kakeknya, tapi sang cucu kaget ketika sampai di depan ember, air yang tadinya memenuhi keranjang ternyata sudah habis. Tapi sang cucu tak mau menyerah begitu saja, ia berlari dan berlari untuk mengambil air, tapi tetap saja saat ia sampai di depan ember untuk mengisinya, airnya sudah habis padahal jarak danau dengan embernya hanya sekitar 7 meter.

Lalu sang cucu yang kelelahan menghampiri kakeknya sambil berkata, “Kakek, ini percuma saja. Bagaimana bisa mengambil air dengan keranjang yang berlubang? Tentu saja airnya akan habis sebelum sampai kesini, ini percuma kakek”.

“Siapa bilang itu percuma?”, jawab sang kakek, ia melanjutkan, “Sekarang coba kamu lihat isi dari keranjang tersebut!”, mendengar hal itu lalu sang cucu melihat isi dari keranjang tersebut, ia terkejut melihat batu yang tadinya kotor dengan tanah menjadi batu yang bersih tanpa noda. “Ada perubahan bukan? Batu yang tadinya kotor menjadi batu yang sangat bersih, kita dapat mengambil pelajaran hari ini” kata sang kakek. “Apa itu?”, dengan rasa penasaran sang cucu bertanya. “Air yang kamu ambil memang selalu keluar lewat lubang-lubang yang ada pada keranjang, tapi air yang keluar tersebut membawa kotorang yang melekat pada batu yang ada dalam keranjang, karena air memiliki sifat membersihkan, batu tersebut ibarat “hati manusia” dan air itu ibarat “kebaikan-kabaikan” yang kita perbuat”

Begitulah manfaat dari kebaikan-kabaikan yang kita perbuat, walaupun itu hanya kebaikan yang sangat kecil. Subhanallah,tanpa kita sadari dengan kebaikan itu Allah SWT membersihkan hati kita semua dengan perlahan. Jadi tunggu apalagi? Mari kita tolong menolong dalam kebaikan.
Selengkapnya...

Sudahkah Kamu Menikmati Hidupmu?

SynTechnology-Sahabatku, apakah terkadang kamu merasa hidup ini membosankan? Hidupmu sempit? Hari ini terasa seperti hari terakhirmu? Atau kamu kehilangan sesuatu yang sangat ingin kamu raih?
Mengapa kamu berpikir seperti itu sahabatku? Sekarang ayo sejenak lupakan semua beban pikiran dan hatimu, keluar dari penjara kecilmu(rumah dan kantor).

Berjalanlah menuju taman dan pejamkan mata, rasakan angin yang sejuk menerjang tubuhmu, dengarkan suara-suara yang mungkin kamu lupakan karena kesibukanmu, dengarkan saat dedaunan diterpa angin, dengarkan suara canda dan dari orang disekelilingmu. Sekarang buka matamu, kamu akan sadar betapa indah dunia ini. Perhatikan pohon-pohon yang hijau, sinar matahari yang indah, wajah-wajah bahagia yang ada disekelilingmu. Berjalanlah sejenak maka orang yang kamu temui akan menyapamu dengan senyuman hangat, seakan-akan kamu berpikir bahwa tak ada masalah dalam hidup mereka.

Sahabatku, sudah lupakah kamu dengan suara kicau burung yang mengawali pagimu? Sinar mentari yang mengawalmu sampai ke kantor? Angin sejuk yang berbisik sepanjang perjalanan? Canda dan tawa dari teman dah sahabatmu?

Bukankah dunia ini indah? Kita bebas berjalan, kita bebas bernafas, kita bebas bermimpi, mencintai dan dicintai. Sekarang setelah mengetahui itu semua, apa yang akan kamu lakukan sahabatku? Diam dan hanya bekhayal tentang dunia yang kamu anggap hanya khayalan? Atau berjalan keluar, dan menemukan dunia yang jauh lebih luas dan indah daripada yang sebelumnya kamu rasakan.

“SAHABATKU, SUDAH LAMA KITA HIDUP DI DUNIA INI, TAPI BERAPA LAMA KAMU MENIKMATI HIDUPMU??”

"Kuingin Selamanya"

Hidup adalah
Anugrah dari Yang Kuasa
Kepada semua
Manusia Di Dunia..
Namun, tak semua..
Manusia mensyukurinya
Ke..luhkan semua
Cobaan dari-Nya

Kuingin selamanya
Hidup Di Du..nia
Dicinta dan mencinta
Tanpa ada yang melarangnya
Kuingin selamanya
Hidup Di Du..nia
Tersenyum dan bahagia
Sampai ku kembali pada-Nya

Selengkapnya...