Jumat, 31 Desember 2010

Dimana kebahagiaan itu berada?

SynTechnology-Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang did tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, ”Lihatlah anakku, air itu begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu dari bawah permukaan air, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, ”Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa, ”Dimanakah air?”
Jawab ikan sepuh, ”tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak mendari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati. ”Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang mengalami situasi seperti si ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai dia tidak menyadarinya.”
Selengkapnya...

Rabu, 29 Desember 2010

Doa Seorang Hamba kepada Allah SWT

SynTechnology-Ketika kita meminta, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku"
Allah berkata, "Tidak!, bukan AKU yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya"
Ketika kita meminta, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat"
Allah berkata,"Tidak!, jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara"
Ketika kita meminta, "Ya Allah beri aku kesabaran"
Allah berkata, "Tidak!, kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri"

Ketika kita meminta, "Ya Allah beri aku kebahagiaan"
Allah berkata, "Tidak!, KU beri keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu"

Ketika kita meminta, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan"
Allah berkata, "Tidak!, penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi, dan mendekatkan mu pada-KU"

Ketika kita meminta, "Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat"
Allah berkata, "Tidak!, Aku beri kau kehidupan, supaya kau menikmati segala hal"

Kadang kala Kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan DOA, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, justru berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.

Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun justru kebutuhan yang terus meningkat.

Kadang permintaan kita adalah yang terbaik karena menganggap kita mengetahui dengan pasti apa yang dibutuhkan, tetapi Allah jauh lebih mengetahui keadaan kita melebihi dari apa yang kita pikirkan, karena Dia adalah Sang Pencipta dan Dia tahu dengan pasti apa akibat bila permintaan kita dikabulkan-Nya, sedangkan diri kita masih belum siap menerimanya.

Kita akan semakin jatuh, semakin jauh dari pada-Nya dan akan membanggakan kemampuan diri sendiri dan tidak berharap sepenuhnya kepada-Nya.

Berbahagialah bila doa-doa kita belum dijawab, karena Allah akan membimbing dan menguatkan kita, sehingga pada saat kita diberkahi oleh-Nya bibir dan mulut anda tidak akan berhenti bersyukur dan memuji kebesaran Asma-Nya.....

Mungkin tidak sekarang, tapi Allah tahu kapan mengabulkan doa-doa kita karenaAllah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Selengkapnya...

Minggu, 12 Desember 2010

Mawar Untuk Ibu

SynTechnology-Seorang pria beret di took bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km dari tempatnya berada. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri did trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis itu, “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya Cuma punya ang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”

Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau.” Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.

Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, “Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?”

Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditujukan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, lalu gadis kecil itu mletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.

Melihat hal ini, hati pria itu menjadi tersentuh, menangis dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.

(Diadaptasi dari: Rose for Mama – C.W. McCall)
Selengkapnya...